In places there is hope , there is no life

Hope is an important humanitarian value for a dynamic life,Keep your heart remains true , and faith will light brightly lit**

There are no people who are too small for the love of God.

Happiness is to have a hand to hold , to find the heart to be healed , and depending on tomorrow Dengah love.

Do not allow yourselves to be sunk by a sense of disappointment due to failure

There is no greater enemy in our spiritual growth except vanity , and nothing is more encouraging spiritual growth except humility.

Everything will be the best.

Uninvited masaah will keep coming . The important thing is not a problem when it will come , but if we are going to deal with it wisely.

Learning to budge is the first step to becoming a winner.

Do not take into account the price we have to pay if we pray , because God has paid a very high price so that we can pray...

Showing posts with label Sains. Show all posts
Showing posts with label Sains. Show all posts

Cara Ilmiah Hidup Abadi

Kematian adalah pasti, karena semua manusia atau makhluk hidup pasti menemui ajalnya. Namun, ada saja penelitian yang mencoba mengakali hal tersebut dengan memperbaiki sistem sel dalam tubuh.

Tidak hanya sekali atau satu kelompok saja, hingga saat ini, sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh organisasi mulai dari yang dibiayai pemerintah sampai yang dengan biaya sendiri atau swasta mencoba menguak misteri dari kematian.

Para ilmuwan percaya bahwa memang tidak dapat menghindari kematian, namun mungkin hilangnya nyawa tersebut dapat diakali dengan melakukan peremajaan sel atau sejenisnya langsung di dalam tubuh.

Berikut ada beberapa upaya manusia yang mencoba menguak mengakali kematian demi memperpanjang umur.


1. Nanotechnology 


Ada upaya membuat tubuh menjadi terus muda dan sehat dengan cara menanamkan robot di dalam tubuh manusia. teknologi penanaman robot yang disebut juga dengan nanotechnology ini berfungsi untuk membuat manusia akan tetap segar bugar dalam jangka waktu yang sangat lama.

Robot tersebut bertugas untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh, mencari dan mencerna pathogen serta menghancurkan bakteri, virus atau jamur dalam aliran darah.

Dengan upaya ini diharapkan manusia akan selamanya sehat dan muda. Para peneliti percaya bahwa kematian terjadi ketika sudah banyak sel di dalam tubuh manusia menua dan tidak berfungsi serta dikarenakan penyakit di dalam tubuh.


2. Kloning 


Tentunya wacana kloning makhluk hidup bukan hal baru lagi sekarang ini. Untuk membuat seseorang "tetap hidup" maka diperlukan pengganti yang kembar identik dengannya.

Oleh karena wacana kloning ini diupayakan untuk tetap membuat seseorang selalu tergantikan dengan sosok baru yang sama setiap saat. Sampai saat ini, sudah ada beberapa kali uji coba kloning yang dilakukan terhadap hewan seperti tikus salah satunya.


3. Pil Pelawan Penuaan 


Sebuah penelitian dan penemuan baru berhasil menciptakan pil yang revolusioner agar dapat membuat manusia yang meminumnya tetap selamanya energik, memiliki kulit yan tidak dapat keriput, kesehatan yang sempurna dan tidak memiliki pengurangan di sisi pandangan.


4. Modifikasi Genetika 


Dengan melakukan modifikasi genetika, maka diharapkan manusia akan mendapatkan sesuatu yang baru di dalam tubuhnya seperti tetap muda dan tidak gampang terkena penyakit.


5. Cryonics 


Cryonics adalah suatu cara yang dilakukan untuk menghindari kematian dengan menonaktifkan tubuh secara temporer. Cara ini dilakukan ketika seseorang sedang terkena penyakit atau sudah berusia tua, maka tubuhnya dibekukan dengan teknologi khusus.

Orang tersebut akan kembali dibangkitkan dari tidur panjangnya ketika "permasalahannya" itu sudah ditemukan jawaban atau obatnya.

Goa ini Bukti Aceh Sering Tsunami

Tsunami Aceh 2004 silam bukan yang pertama. Daerah serambi Mekkah ini ternyata beberapa kali dihantam kekuatan alam tersebut, dan rekam jejaknya terlihat pada sebuah goa yang terletak di dekat kota Banda Aceh.

Tim yang dipimpin oleh Charles Rubin dari Earth Observatory Singapore, Nanyang Technological University, mengungkapnya dalam penelitian terbaru. Laporannya diungkap dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union di San Fransisco, Kamis (12/12/).

Goa yang mereka temukan ini menyimpan lapisan guano (kotoran kelelawar) dan debris tsunami yang masuk ke goa. Debris tsunami bisa diketahui dengan melihat karakteristik pasir dan organismenya, misalnya adanya mollusca dan foraminifera.

Menurut Jessica Pilarczyk, salah satu anggota tim, mereka melakukan penanggalan pada sedimen tersebut dan mengetahui bahwa sedimen itu terbentuk sejak 7.500 hingga 3.000 tahun yang lalu.
Penelitian terus dilanjutkan dan ilmuwan menemukan bahwa sedimen itu menyimpan jejak dari 7-10 tsunami yang pernah menghantam Aceh.

Dengan geometri goa, ilmuwan mengungkapkan bahwa tsunami dipicu oleh gempa yang bermagnitudo 8 atau lebih.

Menurut Pilarzyk, goa yang ditemukan sangat istimewa, memungkinkan sedimen yang menunjukkan sejarah kejadian tsunami benar-benar sempurna.

Sejarah yang terekam dalam sedimen itu punya pesan. Tsunami besar bukanlah peristiwa yang bisa dipastikan. Jeda antar-tsunami besar bisa saja sangat lama, tetapi bisa juga hanya beberapa dekade.

Tingkatkan Risiko Kematian Dini? Bagi Yang Suka Berdebat

Orang-orang yang sering berdebat dengan teman-teman dan keluarga, atau terlalu mengkhawatirkan orang yang mereka cintai mempunyai risiko kematian dini hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang kurang argumentatif.

"Berdebat sesekali memang tidak menjadi masalah. Namun, bila sering melakukannya, akan berbahaya," ujar Rikke Lund, seorang peneliti sekaligus profesor sosiologi medis di Universitas Kopenhagen, Denmark.

Penelitian ini melibatkan sekitar 10.000 pria dan wanita dengan rentang usia 36-52 tahun yang diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan sosial mereka sehari-hari di tahun 2000.

Para partisipan ditanya tentang seberapa sering mereka mempunyai konflik dengan teman, tetangga, pasangan atau anak-anak mereka, serta apakah mereka memiliki kekhawatiran terhadap anggota keluarga atau teman-teman dan kekhawatiran akan tuntutan mereka.

Selama rentang waktu 11 tahun, 226 pria (6 persen) dan 196 (4 persen) telah meninggal. Hampir separuh dari kematian tersebut disebabkan oleh kanker, sisanya akibat kecelakaan, bunuh diri, penyakit jantung, dan penyakit hati akibat penyalahgunaan alkohol.

Data tersebut bisa diindikasikan bahwa orang-orang yang sering terlibat konflik dengan seseorang dalam lingkaran sosial mereka, mempunyai risiko meninggal hingga tiga kali lebih tinggi selama waktu penelitian dibandingkan dengan mereka yang jarang terlibat konflik.

Di sisi lain, para peserta yang melaporkan mempunyai kekhawatiran terhadap keluarga atau orang terdekatnya memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 5 hingga 100 persen.

Menurut Lund, rasa khawatir terhadap orang-orang yang kita cintai memang sudah menjadi karakter manusia. Hanya saja, apabila kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk masalah tersebut, tentunya hal itu bisa menjadi tidak sehat.

Lund mengatakan, perdebatan berkepanjangan dan khawatir berlebihan dapat memicu stres. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung yang berujung pada kematian dini.

Itulah beberapa efek negatif dari terlalu seringnya berdebat dan rasa kekhawatiran berlebihan terhadap orang yang kita cintai. Oleh sebab itu, hindarilah hal-hal tersebut sebisa mungkin agar tidak menyebabkan stres yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kesehatan anda secara keseluruhan.

Amerika Kembangkan 324 Senjata Biologis

Amerika telah mengembangkan sebanyak 324 Bio-Laboratorium, mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja bisa. Karena sejak puluhan tahun lalu, hingga pemerintahan Presiden Obama bahkan sampai detik ini tetap bersikukuh menolak adanya protokol pemeriksaan yang terkandung dalam Konvensi tentang pelarangan pembuatan dan penyimpanan senjata biologis dan toksin.

Di tengah-tengah optimisme dunia terhadap Presiden Barrack Obama yang akan melucuti kebijakan militerisasi politik luar negeri Amerika ke seluruh dunia, muncul informasi yang cukup mencemaskan beberapa kalangan yang berwenang di bidang politik luar negeri dan pertahanan.

Menurut informasi yang berhasil diperoleh tim riset Global Future Institute dari sebuah sumber di Departemen Luar Negeri, Amerika saat ini sedang melakukan penelitian secara intensif dalam bidang Mikro-organisme, Patogen tinggi dan virus-virus berbahaya.

Alhasil, sampai sekarang komunitas internasional sama sekali tidak memiliki mekanisme kontrol atau pengawasan yang efektif mengenai adanya komponen-komponen yang berpotensi untuk dijadikan persenjataan biologis dan toksin yang dimiliki Amerika seperti bio-gen.


Bahkan berbagai elemen masyarakat (civil society) yang bermaksud untuk melakukan investigasi mengenai keberadaan dan peran bio-laboratorium, tidak memiliki kewenangan dan legalitas untuk mendesak diadakannya penyelidikan mengenai transparansi peran dan pengelolaan berbagai bio-laboratorium yang ada di Amerika, seperti di Los Alamos.

Yang terjadi justru kebalikannya. Dalam tahun-tahun terakhir ini berbagai program penelitian dalam bidang biologi mendapat banyak dana dari Pemerintah. Menurut informasi sumber Departemen Luar Negeri kepada Global Future Institute, Amerika berencana akan membangun 20 laboratorium baru high-level biosecurity, dan 2 laboratorium yang secara khusus untuk meneliti bio-gen yang masuk kategori berbahaya dan paling menular.

Bukan itu saja. Amerika kabarnya juga akan melakukan modernisasi obyek-obyek penelitian mengenai senjata biologis. Dan sarana untuk proyek ini, Amerika sudah menyiapkan sebuah blok khusus di kompleks laboratorium nuklir di Los Alamos dan Livermors.

Bahkan di lokasi ini, akan dilaksanakan sebuah penelitian mengenai bisul Siberian (malignant antrax), penyakit pes, dan botulisme.


Lemahnya Sistem Pengamanan

Sumber Global Future Institute juga menginfromasikan bahwa bulan Mei 2014 laluDefense Science Board yang berada dalam kewenangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, telah mengadakan pemeriksaan tingkat keamanan bio-laboratorium Amerika baik yang dikelola militer maupun sipil.
Ternyata ada temuan yang cukup mengejutkan. Bahan-bahan yang disimpan dalam bio-laboratorium dilaporkan banyak yang hilang.

Inilah yang terjadi di salah satu bio-laboratorium bernama United States Army Medical Science and Research Institute of Infectious Desease (USAMRIID). Ketika diperiksa, ternyata ada banyak sekali bio-gen yang hilang dari penyimpangan di bio-laboratorium tersebut.

Ini bisa terjadi karena lemahnya sistem perhitungan dan pengawasan atas penyimpanan biogen berbahaya tersebut.

Lembaga ini tercatat sebagai tempat penyimpanan biopatogen terbesar di Amerika, dan tempat untuk melakukan proyek genetic engineering penyakit berbahaya.

Akibat temuan tersebut, pada Februari 2014 lalu laboratorium yang masuk kategori security tingkat-4 (tertinggi) tersebut akhirnya ditutup karena dinilai ada banyak kelemahan dalam sistem perhitungan dan kontrol atas biogen.

Tentu saja hasil temuan ini selain tidak menggembirakan, juga cukup mengundang kecemasan masyarakat dunia internasional.
Bayangkan saja, di refrigator bio-laboratorium ini ternyata ditemukan lebih dari 9200 patogen yang tidak terdaftar dalam database tertentu!

Jumlah patogen yang tidak terdafter di base tersebut tentu saja bukan jumlah yang sedikit, mengingat jumlah total patogen sekitar 66000 specimen.

Lebih parah dari itu, rapuhnya mekanisme pengaman di jaringan komputer kerja institutte tersebut, pada perkembangannya bisa dipenetrasi atau dimasuki oleh kelompok terorirs, atau orang-orang yang berniat untuk melakukan suatu operasi khusus bermodus teror.

Dengan begitu, lemahnya sistem pengamanan, dengan mudah pemerintah Amerika akan berdalih bahwa kelompok terorirs telah berhasil menembus pengamanan bio-laboratorium tersebut, dan menyebarkan virus berbahaya tersebut baik di wilayah Amerika maupun di Luar Negeri.

Pertanyaan yang penting dikemukakan di sini adalah, apakah ini memang murni lemahnya sistem pengamanan di bio-laboratorium itu, atau memang didasari kesengajaan alias kebijakan diam-diam pemerintahan Washington agar bebas dari tanggung jawab ketika pada perkembangannya virus berbahaya dan menular tersebut menyebar di wilayah Amerika maupun ke seluruh dunia.

Indikasinya memang cukup mencurigakan. Karena lemahnya sistem pengamanan bio-laboratorium justru kebanyakan terjadi di beberapa obyek-obyek militer Amerika. Hal ini tentu saja cukup mengkhawatirkan. Karena ada ribuatn specimen yang tidak terdafter di obyek-obyek militer.

Bahkan menurut laporan Center for Desease Control and Prevention, di Amerika sekarang ini ada sekitar 1400 spesialis yang bekerja di bidang biogen dan toksin di 324 biolaboratorium, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Karena itu, Global Future Institute mendesak berbagai pihak berwenang di Amerika maupun berbagai kalangan yang berkecimpung dalam bidang bio-laboratorium, untuk secepatkanya mengambil langkah-langkah dalam rangka menjamin keamanan di bio-laboratorium.


Misteri Wabah Kolera di Zimbabwe dan Papua

Dari berbagai riset dan informasi yang berhasil diolah oleh tim Global Futurre Institute, Amerika memang dalam beberapa tahun belakangan ini aktif mengembangkan jenis senjata biologi dan kimia di laboratorium rahasia di Los Alamos, New Mexico. Diduga beragam senjata biologi dan kimia telah diuji cobakan di dunia, baik dalam situasi perang maupun damai.

Pernah dengar Wabah Kolera yang melanda Zimbabwe pada tahun 2008? Wabah kolera Zimbabwe 2008 ini adalah epidemik kolera di Zimbabwe yang mulai terjadi pada Agustus 2008.

Pada Desember 2008, lebih dari 10.000 orang terinfeksi dan wabah telah menyebar ke Botswana dan Afrika Selatan. Pemerintah Zimbabwe menyatakan keadaan darurat dan meminta bantuan dunia internasional.

Wabah yang disebarkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri ini menyebar begitu cepat. Sehingga dalam beberapa bulan saja, kolera menjadi epidemi yang menewaskan hampir 3500 warga.

Bahkan World Health Organization (WHO) mencatat wabah kolera di negeri yang dipimpin diktator Robert Mugabe ini, telah menginfeksi 67.945 orang. WHO menggambarkan situasi epidemi kolera di Zimbabwe sebagai ”tidak terkontrol.”

Melihat jumlah korbannya yang lebih dari 60 ribu warga, wajar jika muncul kecurigaan jangan-jangan Amerika dan Inggris memang sengaja menyebar virus ini mengingat dampaknya hampir sama jika kedua negara tersebut menggunakan senjata biologi.

Tujuannya, apa lagi kalau bukan untuk menjatuhkan rezim Robert Mugabe yang memang tidak sejalan dengan haluan politik Amerika dan Inggris. Benar tidaknya memang masih harus dibuktikan.

Namun di Papua, tepatnya di Lembah Kamuu, Distrik Monemani, Kabupaten Paniai, penyakit kolera dan muntaber juga mewabah. Sekitar 200 orang meninggal sejak April 2008.

Mungkinkah ini rekayasa? Dari berbagai temuan, memang ada beberapa kasus wabah kolera dimunculkan dengan memasukkan mayat ke dalam sumur untuk mencemari air.

Dalam kasus lain, berkaitan dengan flu burung misalnya, diduga dimunculkan dengan penyuntikan unggas supaya menularkan virus ke manusia. Keanehan yang muncul adalah, mengapa bisa ke manusia, padahal dalam hitungan detik, virus flu burung akan mati.


Perang Genetika Lewat Flu Burung

H5N1 digunakan sebagai senjata biologi karena bisa menimbulkan kematian pada suatu populasi masyarakat.

Menurut beberapa informasi yang masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut, struktur virus H5N1 bisa dibuat sesuai dengan kemauan si perancangnya.

Sebab virus ini terdiri dari delapan segmen yang masing-masing bisa berdiri sendiri. Bisa segmen dari manusia, unggas dan hewan lainnya.

Pada kelompok manusia yang memiliki kemiripan profil DNA, virus tidak harus bermutasi dulu untuk dapat menular. Virus unggas dapat secara cepat mengalami perubahan spesiesifitas reseptor, sehingga menular antar manusia.
Yang pasti, kunci dasar perang biologi adalah menciptakan ketakutan atau teror tentang siapa yang akan terinfeksi.

Karena itu, Indonesia harus waspada terhadap kemungkinan dijadikan lokasi untuk pengembangan proyek senjata biologis.

Terbukti bahwa Amerika, melalui lembaga riset Angkatan Laut (Naval Medical Research Unit-2/ NAMRU-2), bisa langsung mengambil sampel virus dari korban di Indonesia dengan cara-cara yang tersembunyi.

Sehingga dari berbagai temuan terungkap bahwa data sequencing DNA-H5N1 yang seharusnya disimpan di WHO CC Hongkong, justru disimpan di Los Alamos National Laboratory, New Mexico.
Di tempat rahasia ini pula, data H5N1 hanya boleh diketahui tim kecil yang beranggotakan 15 grup peneliti, di mana WHO hanya menempatkan empat peneliti.

Mulanya Los Alamos dikelola Universitas California. Laboratorium multidisiplin terbesar di dunia ini, 1/3 stafnya adalah fisikawan,1/4 lainnya teknisi, sisanya kimiawan, ilmuwan material, ilmu geografi, dan disiplin lainnya.

Namun seiring waktu, penelitian di Los Alamos lebih terfokus pada kepentingan pertahanan Amerika, utamanya riset mengenai senjata nuklir. Di tempat ini lalu dikembangkan disain senjata nuklir dan pusat riset plutonium.


Los Alamos, Sarang Pembuatan Senjata Biologis?

Sekadar informasi, di Los Alamos ini pula pada masa perang dunia kedua, Amerika merancang bom atom yang akhirnya pada Agustus 1945 dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

Di era perang dingin, Pentagon mulai mengembangkan kembali senjata biologi. Untuk itu, di Los Alamos juga, kemudian dibentuk divisi riset biologi molekuler.

Divisi ini berwenang untuk menyelidiki semua virus atau bakteri dengan tingkat penyebaran tinggi. Disebut-sebut virus ebola juga menjadi bahan kajian di laboratorium itu.

Bahkan sebelum virus antrax digunakan dalam bio-teror pada September 2001, ilmuwan Los Alamos sudah melakukan riset kemungkinan penggunaan antrax sebagai senjata biologi.

Divisi yang berwenang mengembangkan vaksin antrax belakangan ini dikenal sebagai BASIS (Biological Aerosol Sentry and Infromation System).

Singkat cerita, Los Alamos disinyalir telah digunakan sebagai tempat paling aman menyimpan dan mengembangkan berbagai macam virus mematikan untuk kepentingan senjata biologis.

Dalam perang Kamboja 1970, ketika Amerika membela kubu anti komunis melawan komunis, Amerika dikabarkan sempat menggunakan senjata biologis dari virus kaki gajah produk Los Alamos.

Lebih gilanya lagi, pada Perang Bosnia 1991-1995, Los Alamos menciptakan virus penghancur tulang mirip bone marrow suppression. Senjata itu kabarnya menewaskan 98 ribu militer dan penduduk sipil.

Karena itu semua, riset biologi di Los Alamos sudah seharusnya berada dalam sistem pengawasan ketat dari masyarakat internasional berupa sebuah lembaga dengan wewenang untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap penyimpangan secara ilegal virus-virus berbahaya atau bahan-bahan lainnya yang berpotensi untuk bisa digunakan sebagai senjata biologis

Virus Asal Indonesia di Los Alamos

Seperti pernah juga diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Jika DNA virus H5N1 hanya dikuasai oleh satu kelompok saja, besar kemungkinan bisa disalahgunakan untuk pembuatan senjata biologi.
Ironisnya, tak hanya di Los Alamos. Setidaknya ada 58 virus asal Indonesia yang disimpan di Bio Health Security (BHS), sebuah lembaga penelitian senjata biologi Pentagon.

Jika benar dugaan virus H5N1 strain Indonesia telah dijadikan senjata biologi, boleh jadi kekuatannya sangatlah luar biasa. Sebab, H5N1 strain Indonesia dikenal sebagai jenis virus paling ganas!

Kabarnya, sampel virus flu burung yang menewaskan satu keluarga di Tanah Karo, Sumatera Utara, Mei 2006, ternyata juga dikirim ke Los Alamos.

Agustutus 2006, Los Alamos ditutup, namun diambil oleh oleh BHS yang berada dalam kendali Departemen Pertahanan Amerika. Dan ternyata, masih tetap melakukan penelitian tentang virus H5N1 sampai sekarang.

Lalu bagaimana mekanisme pengawasan yang sudah berjalan selama ini? Sejumlah negara memang sudah meratifikasi The Convention of the Development, Production and Stockpiling of Bacteriological and Toxin Weapons and on Their Destruction atau yang lebih dikenal dengan Biological Weapons Convention (WC) pada 19 Februari 1992.

Sayangnya, konvensi BWC ini tidak didukung keberadaan sistem verifikasi untuk mengawasi kepatuhan negara-negara terhadap berbagai ketentuan dalam konvensi.

Virus "ATCV-1" yang Dapat Mengubah Sifat Anda Telah Ditemukan

Menjelang akhir 2014 lalu, peneliti menemukan sebuah virus berbahaya yang dekat dengan manusia. Tidak seperti virus Ebola yang membuat ribuan korbannya meninggal dan sempat menjadi epidemik pada 2014, namun virus ini dapat mengubah sifat dan kepribadian manusia, yaitu membuat manusia yang diinfeksinya menjadi bodoh. Ya, virus kebodohan atau stupidity virus!

Virus yang disebut ATCV-1 itu hidup cukup dekat dengan manusia karena bisa ditemukan pada tumbuhan jenis alga (algae) yang banyak terdapat diperairan sekitar kita.

Berdasarkan penelitian, peserta penelitian yang sudah terinfeksi virus ATCV-1 mengalami penurunan kemampuan spasial atau pengenalan ruang serta kemampuan otak untuk mengenali gambar.

Dan ternyata, virus ATCV-1 ini mempunyai kemampuan untuk mengatur ekspresi dari gen yang ada di dalam tubuh manusia dalam jumlah besar setelah berhasil menggandakan DNA mereka sendiri.

Virus ATCV-1 akan mempengaruhi kemampuan kognitif manusia sembari mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.

Dikutip dari Geek, kemampuan ATCV-1 untuk membuat inangnya menjadi bodoh itu dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan.

Diantara alasannya untuk membuat tubuh inang berhenti mengirim 'sinyal' bahaya ke sistem imun tubuhnya, sehingga virus-virus ini bisa terus berkembang biak tanpa adanya penghalang.

Virus ATCV-1 dapat mempengaruhi kognitif manusia lalu mengambil alih gen-gen di tubuh untuk membantu memperbanyak diri mereka.

Menurut penelitian lanjutan yang dilakukan para peneliti terhadap tikus-tikus, efek penurunan kecerdasan tersebut ternyata juga ditemukan dapat "menyerang" terhadap tikus-tikus percobaan ini.

Tikus-tikus yang sengaja diberi virus ATCV-1 oleh para peneliti telah membuktikan, bahwa tikus-tikus itu ternyata tidak mampu lagi untuk melakukan tugas-tugas sederhana, misalnya seperti menemukan sepotong keju dalam sebuah labirin yang bisanya mudah mereka temukan dalam keadaan normal.

Penemuan virus ATCV-1 yang biasanya hidup di kerongkongan manusia ini, kontan membuat para ilmuwan bertanya-tanya, apakah masih ada banyak virus atau bakteri di luar sana yang memiliki kemampuan untuk merubah sifat dan kepribadian manusia?

Kini bukan lagi suatu hal yang mustahil, bahwa munculnya beragam sifat hingga kecerdasan manusia, sejatinya bukan hanya karena pendidikan, tetapi oleh efek dari makhluk-makhluk mikroskopis di dalam tubuh kita.

Contoh nyatanya adalah seperti virus kebodohan yang telah ditemukan para peneliti ini yang dirilis pada akhir tahun .

Alat Pendingin Alami Sejak Zaman Kuno

Teknologi kuno apapun itu, kini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Padahal, selama tak merusak lngkungan dan alami maka teknologi itu pastinya ramah lingkungan.

Termasuk cara pengawetan pangan dengan penciptaan alat yang dapat menurunkan suhu menjadi rendah secara alamiah, tanpa listrik dan tanpa freon.


Bukti konsep 'Evaporative Cooling' digunakan sejak ribuan tahun lalu

Ada beberapa bukti bahwa konsep Evaporative Cooling digunakan pada zaman Kerajaan Lama Mesir, sekitar 2500 SM. Terdapat lukisan dinding yang menggambarkan budak mengipasi botol air, yang akan meningkatkan aliran udara di sekitar guci berpori dan membantu penguapan dan pendinginan.

Bahkan dari peradaban sekitar 3.000 SM, ditemukan banyak pot gerabah di Lembah Indus yang diduga digunakan untuk menyimpan dan mendinginkan air yang sama untuk sebuah sajian pada Hari Ghara atau Matki yang digunakan di India dan Pakistan.

Jika di Indonesia gerabah ini sering kita sebut sebagai 'kendi' yang pada masa kuno berguna untuk menyimpan air minum agar menjadi lebih dingin.

Sementara di Spanyol populer disebut botijos, yaitu wadah tanah liat berpori yang juga mirip kendi, yang digunakan untuk menjaga serta mendinginkan air dan telah digunakan selama berabad-abad.

Konsep kuno dan nyaris dilupakan ini, kini menjadi trend kembali. Beberapa konsep cara mendinginkan pangan dengan menurunkan suhu ruangan diantaranya adalah:



Alat Pendingin "Coolgardie safe"

Kulkas ini awalnya populer di Australia dengan nama Coolgardie safe. Kulkas alami tanpa listrik ini, berasal dari kota Coolgardie di Australia. Ada sumber yang menyebutkan bahwa teknologi ini sudah ada sejak lama dan lazim digunakan pada zaman 'demam emas' dan wild west, sebagai cara mendinginkan makanan dan minuman tanpa listrik pada masa lalu

Cara membuat coolgardie safe sangat sederhana, yaitu hanya membutuhkan kawat atau kayu atau bambu dan karung goni serta ember atau alat tampung air lainnya.

Caranya diawali dengan membuat rangka lemari dari kawat kemudian ditutupi karung goni yang menghubungkan ke ember berisi air sehingga dapat menyerap air. Jadi, ujung karung ini harus tercelup ke dalam air.

Maka karung goni ini lama-kelamaan akan basah dan akan menyerap udara panas yang dikeluarkan sayuran dengan konsep Evaporative Cooling atau mendinginkan dengan cara penguapan air, sehingga sayuran mampu bertahan hingga 1 minggu.

Langkah terakhir adalah menaruh coolgardie safe ditempat yang berangin. Angin akan membantu proses penguapan yang menyebabkan isi dari kulkas ini mengalami penurunan suhu dan menjadi dingin.



Alat Pendingin "Metode Pot in Pot"

Ada lagi teknologi kuno untuk mengawetkan pangan dengan menggunakan pasir juga. Disebut Pot in Pot atau "Pot di dalam pot" yaitu dengan menggunakan pasir yang dimasukkan diantara kedua pot yang ditumpuk dan pernah dikembangkan di beberapa negara pada masa lalu.

Alat ini sangat sederhana bahkan anda sendiri bisa membuatnya di rumah. Bahan yang dibutuhkan antara lain Dua Buah pot, satu berukuran besar dan satu berukuran kecil, pasir, kain dan air.

Pembuatan Kulkas Pasir sangat simpel, dengan mengisi pot besar atau guci dengan pasir setinggi 3 cm. Kemudian masukan pot kecil ke dalam pot yang telah diberi pasir dan padatkan pasir di sela-sela pot besar dan kecil itu.

Panas dari luar pot akan menyebabkan air dalam sela-sela pasir menguap dan mengalir ke luar melalui pori-pori pot besar dan bersirkulasi dengan udara kering disekelilingnya. Pot akan mengeluarkan panas dan menurunkan suhu mencapai 15 derajat Celcius di dalam pot kecil.

Metode atau konsep pendinginan ala Pot in Pot ini sebenarnya sudah ada sejak zaman kuno, namun pertama kali diperkenalkan kembali oleh Mohammad Bah Abba dari Nigeria pada tahun 1990-an. Bah Abba mengembangkan sistem pendingin ini yang terdiri dari pot gerabah kecil ditempatkan di dalam yang lebih besar, dan ruang antara dua pot diisi dengan pasir.

Lalu pasir diantara kedua pot disiram air hingga lembab. Kemudian gerabah yang berada dibagian paling dalam layaknya sebagai kulkas dan dapat diisi buah, sayuran atau minuman ringan. Setelah itu pada bagian atas ditutupi dengan kain basah, kemudian barulah paling atasnya, ditutup dengan penutup gerabah.

Letakkan kulkas pot dari gerabah ini pada tempat yang teduh atau di dalam rumah. Untuk hasil terbaik pastikan kulkas berada ditempat yang berangin. Tunggulah sehari. Pastikan juga bahwa pasir jangan sampai kering, agar pasir selalu lembab siram pasir dengan air secara berkala.

Metode Evaporative Cooling ini efektif untuk daerah kering. Di Nigeria utara, pot gerabah telah digunakan sejak zaman kuno sebagai alat memasak dan penyimpanan air di kapal, di dalam peti mati atau lemari bahkan di dalam bank. Alat ini telah dipakai secara luas di Afrika sebagai teknik pengawetan makanan yang murah dan sederhana.

Saat Rendah Frekuensi Otak Kita , Maka Hantu Bisa Terlihat

Hingga kini para ilmuwan masih tidak percaya atas keberadaan hantu. Walaupun jika memang benar hantu itu ada, tapi tetap susah untuk dapat dibuktikan secara nyata. Karena menurut orang-orang yang percaya, hantu berada di alam lain, tidak kasat mata, namun kadang bisa dirasakan bahkan bisa terlihat pada saat-saat tertentu.

Jika mereka (hantu) memang ada, maka apakah hantu itu? Dari apakah mereka terbentuk? Makhluk apakah mereka? Mungkinkah hantu itu terdiri dari materi yang berunsur gas, molekul, ion atau sesuatu yang lain? Atau bisa jadi, hantu terdiri dari suatu zat atau unsur yang oleh para ilmuwan belum pernah diketahui. Para ilmuwan masih menyelidiki fenomena mistis tentang keberadaan hantu ini.

Lalu muncul pula pertanyaan lainnya, bagaimana hantu bisa beruwud? Bagaimana mereka bisa menembus tembok atau materi lain? Bagaimana mereka tercipta? Bagaimana mereka berakhir? Atau apakah hantu itu hanyalah ilusi mata, ilusi telinga atau ilusi perasaan saja?

Apapun hantu itu, para ilmuwan tetap mengambil penelitian dari sudut ilmu pengetahuan atau sains saja. Dan mereka tetap berkeyakinan bahwa hantu adalah ilusi yang dibuat oleh otak dalam keadaan tertentu.

Jika benar hantu adalah ilusi yang dibuat oleh otak, maka timbul lagi pertanyaan klasik, bagaimana otak bisa membuat ilusi penampakan hantu? Apa yang membuat otak bisa mempunyai kemampuan ilusi atau khayalan ini?


Penyelidikan

Beberapa ilmuwan bergabung untuk menyelidiki fenomena mistis ini. Mereka melakukan eksperimen disebuah tempat paling angker di Amerika, yaitu penjara tua yang sudah lama tidak terpakai di daerah Eastern State Penitentiary, Philadelphia Amerika

Dari beberapa saksi mata yang ada di daerah tersebut telah mengakui bahwa mereka memang kadang melihat seperti ada makhluk yang terbang melayang di penjara tersebut. Dan peristiwa itu terjadi dalam waktu beberapa kali.

Penyelidikan ini membutuhkan beberapa sukarelawan yang akan mengamati penjara angker itu. Para relawan yang terpilih haruslah orang yang tidak mempercayai hantu dan bukan orang yang penakut.

Lalu semua sudut dan ruangan dipenjara yang akan digunakan untuk uji coba dilengkapi oleh berbagai jenis kamera infra merah, detektor medan elektromagnet, sensor suhu, sensor audio dan video serta teknologi tercanggih lainnya. Bahkan beberapa diantara perangkat dan teknologi yang digunakan sama persis seperti yang NASA gunakan.

Setelah setiap pojok dan hall serta koridor penjara tua itu diberi peralatan tersebut, mereka mengamati seharian penuh namun tidak ada objek yang mencurigakan.

Pada malam kedua, dikerahkanlah para relawan. Semua relawan masing-masing ditempatkan di dalam beberapa sel tahanan dalam semalam. Bagaimana menurut para relawan?

Para relawan tak merasakan apapun, apalagi adanya fenomena kehadiran hantu. Mereka hanya merasakan udara yang dingin namun pengap, "Mungkin karena di dalam ruang sel ini tidak ada sirkulasi udara", ujar salah satu relawan.

Ada pula yang berujar bahwa, "Udara di dalam sel yang lembab menyebabkan kurang segarnya udara yang terhirup, seperti bau yang tak sedap," ujar relawan.

Selama seharian hingga mendekati fajar, tak satupun relawan yang merasakan adanya anomali. Mereka tak melihat fenomena aneh, penampakan aneh ataupun mendengar sesuatu yang aneh.

Pada hari ketiga. Para ilmuwan menggunakan sedikit trik. Awalnya trik ini hanyalah coba-coba dari beberapa literatur penyelidikan sebelumnya. Mereka menyiapkan beberapa pengeras suara rendah (subwoofer) yang besar. Kemudian tanpa diketahui para relawan, subwoofer tersebut diletakkan di beberapa tempat yang tersembunyi dan tak mungkin dilihat para relawan nantinya.

Pengeras suara rendah tersebut nantinya akan diaktifkan dan akan bergetar dibawah indera pendengaran manusia alias infra-sonic. Saat pengeras dinyalakan maka membran pengeras suara akan maju-mundur dengan hebat namun tak akan ada suara yang terdengar oleh manusia.

Malam pun tiba, seperti malam-malam sebelumnya mereka semua bersiap dengan alat komunikasi yang bisa dipantau dan juga tak lupa dengan membawa senternya masing-masing. Setelah kira-kira setengah jam berlangsung, para ilmuwan menyalakan pengeras suara jenis sub-woofer tersebut. Tak berapa lama, terjadi suasana yang menurut para relawan 'tidak nyaman'.

Mereka para relawan melaporkan bahwa entah kenapa kepala mereka agak pusing, jantung sedikit berdebar, bulu tengkuk dan pergelangan tangan merinding, bahkan ada yang melihat seperti asap yang keluar dari tembok. Malam itu begitu aneh tidak seperti malam sebelumnya, apa yang sebenarnya telah terjadi dengan mereka?

Gelombang Frekuensi Rendah

Pengeras suara jenis sub-woofer yang mengeluarkan gelombang frekuensi rendah inilah penyebabnya. Kok bisa, apa yang terjadi?

Setiap frekuensi memiliki panjang gelombang dan setiap gelombang tersebut memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing.

Tidak seperti gelombang biasa lainnya, pada gelombang sangat rendah (Very Low Frequency) atau VLF, memiliki sifat yang dapat dengan mudah menembus suatu materi seperti kayu, tembok, tanah bahkan beberapa jenis logam.

Dan secara mudah pula, gelombang sangat rendah ini dapat juga menembus badan manusia.

Selama ada gelombang yang dapat menembus badan kita, maka gelombang tersebut pasti juga menembus dan mempengaruhi organ-organ biologis di dalam tubuh manusia, termasuk otak.

Oleh karenanya para peneliti yang juga ilmuwan itu, sangat tertarik dengan fenomena ini. Apa yang menyebabkan pengaruh perilaku manusia dalam keadaan resah, tak nyaman bahkan halusinasi ternyata dapat dipengaruhi oleh gelombang frekuensi sangat rendah (VLF) ini.

Dari hasil penelitiannya, ternyata otak manusia sangat rentan dengan adanya gelombang VLF ini. Ada beberapa bagian dari otak yang sel-sel syarafnya tak terpengaruh oleh VLF, namun ada juga bagian yang terpengaruh.

Beberapa diantara bagian otak yang terpengaruh oleh VLF ini adalah bagian-bagian otak yang mengatur sistim keseimbangan dan kesadaran.

Dan sistim keseimbangan dan kesadaran tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi indera-indera yang tersambung dan terkordinasi kepadanya.

Dengan terpengaruhnya sistim keseimbangan dan kesadaran pada otak manusia itu, maka otak akan memerintahkan sel-sel tertentu kepada indera lainnya, seperti mata yang dapat melihat benda yang tak ada namun menjadi sepertinya ada.

Telinga yang berfungsi sebagai keseimbangan juga mulai terpengaruh akibat informasi yang salah dari otak, lalu mulai merasakan pusing dan juga terjadi efek pendengaran yang sebenarnya tidak ada, seperti mendengar suara wanita, anak menangis dan suara terbahak-bahak.

Indera lainnya juga terbukti terpengaruhi oleh info dari otak yang salah memberikan informasi akibat hantaman gelombang Frekuensi Sangat Rendah atau Very Low Frequency (VLF) ini. Termasuk indera penciuman, mencium wangi bunga yang sebenarnya tidak ada. Indera perasa seperti kulit juga menyebabkan perasaan merinding pada bulu tangan dan tengkuk.

Pada sesi inilah maka manusia akan mengalami seperti halusinasi, karena otak yang terpengaruh oleh VLF dan terjadi dis-informasi dan mempengaruhi indera manusia yang lainnya. Dan pada sesi selanjutnya, maka manusia dapat melihat 'hantu'.

Frekuensi Rendah Ada Dimana-mana

Lalu darimana datangnya frekuensi rendah disekeliling kita? Frekuensi rendah ada dimana-mana dan dapat dipicu oleh berbagai macam cara.

Secara alami frekuensi rendah dapat dipicu oleh getaran yang sangat pelan dan rendah. Mulai dari dedaunan atau alang-alang yang tertiup angin, dari tetesan air yang jatuh, dari rintik air hujan, dari putaran rendah kipas angin dan dari apapun yang bersifat bergetar serta memiliki getaran yang sangat-sangat rendah.

Apalagi jika berada di dalam gedung tua seperti penjara ini. Kelembaban karena air yang menetes, rumput-rumput, suara angin dan lainnya sangat mempengaruhi indera manusia.

Oleh karenanya, para ilmuwan sangat yakin bahwa penampakan hantu karena dipicu oleh disfungsi cara kerja otak yang telah terpengaruh oleh VLF tersebut.

Penelitian Lanjutan Frekuensi Sangat Rendah

Akibat penemuan ”tak sengaja” yang berawal dari penelitian tentang hantu, justru berlanjut menjadi penelitian terhadap – mengubah dan mengatur perilaku manusia (human behaviour). Dan ini justru menjadikannya batu loncatan kepada teknologi-teknologi terkini. Para peneliti langsung berfokus kepada rahasia dibalik frekuensi rendah ini.

Salah-satunya yang juga menggunakan frekuensi rendah adalah H.A.A.R.P. (High frequency Active Auroral Research Program) atau Program Penyelidikan Aurora Aktif Frekuensi Tinggi.

Ya, awalnya frekuensi tinggi. Lalu bagaimana jika frekuensi rendah dipancarkan melalui antena-antena HAARP ini? Mungkin akan banyak hal tak terduga yang akan terjadi lagi, karena hingga saat ini lebih banyak penelitian mengenai frekuensi tinggi daripada frekuensi rendah.

Dan jika hal ini benar terjadi, pastinya akan selalu disembunyikan dan tak diakui oleh pihak-pihak yang berkepentingan didalamnya.

Begitu 'tak terselidikinya' kemampuan frekuensi sangat rendah ini, sehingga manusia dapat melihat yang tiada, dan dapat mendengar yang tiada, namun semua sepertinya benar-benar ada. Dan oleh sebab itulah hantu ada dan dapat terlihat, menurut ilmu pengetahuan.

Makanan Cepat Saji, Bisa Menurunkan Kemampuan Anak

Hampir seluruh orang tua ingin anaknya menjadi yang terbaik di kelas dengan nilai-nilai akademis yang memuaskan. Namun, jika anak tidak mendapat dukungan yang baik dan nutrisi yang cukup hal tersebut akan sulit tercapai.

Terutama masalah nutrisi, baru-baru ini peneliti dari Ohio State University dan University of Texas menemukan keterkaitan antara makanan cepat saji dan kemampuan akademis anak. Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji akan memiliki kemampuan akademis yang rendah.

Survei konsumsi makanan cepat saji pada 8.544 anak kelas 5 SD memprediksikan akan adanya penurunan akademis saat anak menginjak kelas 2 SMP. Studi melaporkan anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji tertinggal 4 poin di pelajaran membaca, 3 poin di pelajaran matematika, dan 4 poin di pelajaran sains jika dibandingkan dengan anak lain.

"Hasil studi ini memberikan bukti awal bahwa makanan cepat saji berkaitan dengan hasil akademis yang rusak di antara anak-anak," tulis peneliti dalam studi yang telah dipublikasi di jurnal Clinical Pediatrics, dikutip dari Reuters.

Peneliti mengatakan rendahnya kemampuan akademis anak dapat disebabkan karena nutrisi makanan cepat saji yang rendah. Tingginya kandungan lemak dan gula pada makanan tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat fokus dan reaksi anak menjadi lebih rendah.

Risiko obesitas dan serangan jantung karena kolesterol yang tinggi juga ada pada anak-anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji.

Studi melaporkan hubungan antara makanan cepat saji dan kemampuan akademis tersebut tetap utuh meski variabel seperti aktivitas fisik, menonton televisi, dan status sosial ekonomi keluarga telah diperhitungkan.

Rasa Mual Bisa Menjadi Pertanda Jenis Kelamin Janin

Kehamilan adalah hal yang begitu ditunggu oleh pasangan suami istri, terlebih lagi yang memang sudah lama menikah. Keingian untuk segera bertemu dengan sang buah hati juga pasti akan sangat besar. Tidak hanya itu, sebagian orang juga sudah tidak sabar ingin segera mengetahui jenis kelamin buah hatinya.

Selain dengan USG, ada juga beberapa tanda yang biasanya terjadi pada Ibu. Salah satunya adalah jika Ibu sering mual. Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Wroclaw, Polandia menemukan bahwa Ibu akan lebih sering mual pada trimester pertama dan kedua kehamilannya jika dia mengandung anak laki-laki. Tidak hanya itu, dia juga akan lebih sering menolak makanan, bahkan untuk makanan yang sangat disukai.

Wanita yang mengandung bayi laki-laki memang lebih sering merasa mual dan jijik. Hal itu merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap janin laki-laki yang memang lebih rentan dan lemah.

Tidak hanya penelitian ini, ternyata telah banyak hasil penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa seorang wanita yang lebih sering jijik pada trimester pertama kehamilannya, mengandung anak laki-laki.

Tidak hanya itu, cara lain yang ditemukan untuk mengetahui jenis kelamin janin adalah dengan melihat bentuk perut Ibu. Jika Ibu mengandung anak laki-laki, maka perutnya akan cenderung condong ke depan, lonjong dan lebih rendah. Bahkan seringkali wanita tersebut tidak terlihat hamil saat dilihat dari belakang. Hal ini karena tubuhnya tidak melebar.

Cara lain yang seringkali digunakan adalah dengan melakukan tes pendulum. Tes tersebut dilakukan dengan menggantung jarum yang telah diikat benang ke arah perut Ibu. Jika jarum tersebut bergerak berlawanan arah dengan jarum jam, berarti Ibu mengandung anak laki-laki.

Namun para peneliti ingin agar bukti dari teori ini lebih kuat sehingga mereka meminta 92 orang wanita hamil untuk mengisi kuisioner untuk menguji sensitivitasnya. Para responden diminta untuk menjawab pertanyaan dari beberapa hal yang menjijikkan seperti reaksi ketika melihat tikus di taman, perasaan ketika minum dari gelas bekas dan beberapa pertanyaan lain.

Hasil survey ini menemukan bahwa wanita yang mengandung bayi laki-laki merasa sangat jijik ketika melakukan hal-hal tersebut.

Cara Cepat Turunkan Stres

Saat seseorang misalnya akan menghadapi ujian atau suatu musibah, tubuh akan mengeluarkan hormon stres kortisol dan adrenalin sebagai respon natural untuk bertahan hidup. Fungsi tersebut bisa menjadi masalah jika tidak terkendali karena bisa menimbulkan kecemasan yang berlebihan.

Untuk membantu mengatasi reaksi stres yang berlebihan ahli saraf dan terapis okupasi dari Kanada, Kimberly Ann Barthel, BMR, OTR, punya beberapa saran. Saran pertama adalah dengan menggerakkan tubuh agar adrenalin dapat berkurang.

Reaksi stres saat menghadapi kesulitan sebenarnya adalah sesuatu yang dilakukan tubuh secara alami dan tidak hanya dilakukan manusia. Kimberly yang akrab disapa Kim mengatakan ambil contoh seperti hewan zebra saat ia dikejar singa. Saat lari tubuh Zebra akan mengalami reaksi stres dan menghasilkan adrenalin namun setelahnya zebra dapat menurunkan tingkat hormon stres dengan mengguncangkan badan.

"Kita tentu tidak pernah lihat zebra yang selamat kemudian terbaring di tanah dan mengalami trauma dari stres. Mereka bisa dengan cepat mengurangi adrenalinnya dengan mengguncangkan badan dan itu yang kita manusia tidak lakukan," kata Kim ketika memberikan kuliah umum di Gedung Vokasi Universitas Indonesia (UI), Depok.

"Kita perlu melakukan itu. Jadi lain kali Anda merasa tingkat adrenalin tinggi guncangkanlah badan dan itu dengan cepat mengurangi aliran adrenalin. Kami menyebut teknik ini self regulation (pengaturan diri -red)," imbuhnya.

Cara lain untuk meredakan stres dengan cepat adalah lewat berbicara dengan orang lain. Kim mengatakan hormon stres kortisol dapat dengan cepat dimatikan dengan hormon lain bernama oksitosin. Hormon oksitosin atau yang dikenal juga sebagai hormon cinta diproduksi tubuh saat seseorang bersosialisasi positif dengan orang lain.

"Penawar nomor satu untuk stres itu adalah oksitosin. Oksitosin bisa cepat diproduksi saat berhubungan dengan orang lain. Itulah mengapa kemampuan menyembuhkan seorang psikolog setengahnya datang dari mendengarkan pasien. Pasien mendapat tambahan produksi oksitosin saat bercerita pada psikolog," papar Kim.

Kim mengatakan reaksi hormon oksitosin menurunkan stres adalah yang paling cepat dan sebenarnya lebih baik daripada hanya menggoyangkan badan.

Katak Bertaring Sulawesi Melahirkan Kecebong

Untuk pertama kalinya seekor katak bertaring Sulawesi terlihat melahirkan kecebong, dan ini merupakan hal baru dalam bidang ilmu pengetahuan.

Katak pada umumnya berkembang biak dengan cara bertelur. Jenis katak bertaring ini hidup di Sulawesi dan para ahli zoologi sudah memburunya selama puluhan tahun karena perilaku unik ini.

Untuk pertama kalinya tim internasional menguraikan temuan ini dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One.

Awalnya Dr Jim McGuire dari University of California, Berkeley mengira dia memegang katak jantan ketika menyaksikan kelahiran kecebong itu. Namun ternyata itu adalah katak betina yang sedang hamil dan tiba-tiba McGuire menggenggam kecebong yang baru lahir.


Mekanisme Misteri

Hampir semua 6.000 jenis katak di dunia melakukan proses pembuahan eksternal, katak betina akan bertelur saat kawin, sedangkan katak jantan mengeluarkan sperma untuk membuahinya.

"Tapi banyak modifikasi aneh dalam standar perkawinan katak ini," kata Dr McGuire.

"Katak jenis baru ini hanyalah bagian 10 atau 12 spesies yang berkembang biak dengan pembuahan internal. Mereka adalah jenis katak satu-satunya yang melahirkan kecebong."

Bagaimana katak-katak jantan itu berhasil membuahi telur yanga ada dalam katak betina tetap menjadi misteri. Karena katak tidak memiliki organ seksual konvensional untuk mentransfer sperma.

Bisa Hidup Hingga 200 Tahun Manusia Masa Depan

Hidup panjang hingga umur ratusan tahun bagi manusia untuk saat ini bisa dibilang mustahil. Tapi ilmuwan Inggris dan Eropa berpandangan masa hidup hingga 200 tahun mungkin bisa terwujud lagi di masa depan.

Pertimbangannya, tim ilmuwan itu mengklaim punya kunci memperpanjang usia hidup manusia setelah menemukan gen unik dari mamalia paling tua di dunia.

Mamalia yang dimaksud yaitu ikan paus kepala busur. Peneliti menemukan paus jenis ini memiliki gen unik yang bisa menolak penyakit kanker, jantung dan mampu memperbaiki kerusakan DNA.

Gen tersebut sudah dibuktikan oleh studi terpisah oleh dua peneliti di Inggris dan Amerika. Kedua peneliti benua itu sudah memetakan pola genetik paus tersebut yang diidentifikasi bisa berkontribusi membuat paus berumur hingga 200 tahun.

Peneliti utama studi dari Inggris, Joao Pedro de Magalhaes, mengatakan penemuan pola genetik tersebut bisa digunakan untuk mendalami bagaimana manusia bisa hidup lebih lama.

"Percobaan ideal selanjutnya yaitu mengambil gen paus itu dan memasukkan ke dalam tikus, dan kita lihat apakah tikus akan hidup lebih lama dan dapat terlindungi dari kanker," ujar de Magalhaes dilansir IBTimes.

Dia berpandangan, jika uji coba pada tikus itu berjalan lancar dan sesuai pada paus, maka peneliti itu yakin bisa diterapkan pada manusia.

Menurut laporan dari Sunday Times, studi yang dilakukan oleh Liverpool Centre for Genomics Research, menemukan pada ikan paus kepala busur memiliki mutasi unik dua gen yang terkait dengan umur panjang hewan.

Gen yang dimaksud yaitu ERCC1, yang diyakini mampu memperbaiki DNA, meningkatkan daya tahan atas kanker dan penuaan. Sedangkan gen lainnya, PCNA juga terkait dengan perbaikan DNA.

Mengenai riwayat usia paus kepala busur memang awalnya diketahui hanya berumur 70 tahunan saja, mirip dengan jenis paus pada umumnya. Namun penemuan pada abad ke 19 menunjukkan paus kepala busur bisa hidup hingga 150-200 tahun.

Fakta ini dikuatkan pada temuan paus kepala busur pada Mei 2007 lalu. Paus kepala busur berukuran 15 meter tertangkap di lepas pantai Alaska, AS. Pada kepala paus ini ditemukan tombak 3,5 inchi peledak berbentuk panah proyektil.

Ditelusuri tombak itu adalah buatan New Bedford, pusat perburuan paus besar yang dijalankan sekitar 1890. Artinya meski paus kepala busur itu terkena tombak proyektil, nyatanya sampai 2007 masih berkeliaran.

Paus kepala busur bisa tumbuh hingga panjang 20 meter dan bobot 100 ton. Mamalia raksasa ini hidup sepenuhnya di Kutub Utara dan perairan sub-Kutub Utara. Paus kepala busur memiliki mulut terbesat dari hewan apapun dan punya lemak tertebal dibanding hewan lainnya.

Perburuan mamalia ini masih kencang sebelum adanya moratorium perlindungan penangkapan pada 1996 lalu. Populasi puas ini diperkirakan lebihd ari 24.900 di seluruh dunia, turun dari 50 ribu sebelum penangkapan ikan paus.