HARUSKAH SELALU PINK DI HARI VALENTINE

VALENTINE DAY'S
valentine

Hari Valentine atau Hari kasih sayang saat ini benar-benar sudah merasukigaya hidup diseluruh penjuru Dunia, terutama anak muda wow... Valentine sangar ditunggu-tunggu.. tak hanya diperkotaan, tapi sampai kepelosok-pelosok desa. Bahkan Hotel-hotel memberikan diskon khusus Valentine, toko-toko pun tak ketinggalan menjual pernak-pernik Valentine. Tayangan Televisi soal Hari Valentine pun kian merasuki pikiran kalangan muda bahkan sampai nenek-nenek dan kakek-kakek. Sekalipun sebenarnya mereka tak paham betul soal Valentine, tapi mereka tetap merayakannya.

Sebenarnya Hari Valentine adalah salah satu budaya barat yang mempunyai gaung yang cukup kuat. Terlepas pro dan kontra, kita tetap saja sukar menahan budaya Valentine merasuki anak-anak muda. VALENTINUS adalah nama seorang Pastur di Roma, seorang Uskup Interamna/modern Terni, di propinsi Romawi Afrika, dia tidak membayangkankalau namanya akan di Agungkan diseluruh Dunia setiap tanggal 14 February. Gaung Valentine mudah menggema didunia lantaran bisa memasuki lintas Agama, Ras, Bangsa dan sebagainya. Anak-anak muda pun juga lebih hafal dan menanti-nantikan Hari Valentine ketimbang Hari Sumpah Pemuda.

Kasih sayang memang sesuatu yang UNIVERSAL. Semua orang bisa merasakan dan mengalaminya. Tak peduli Ustaz, Perampok, Pendeta, Menteri, Waria, Gigolo, Pelacur, President, Tukang Becak bahkan Para Koruptor punsemua mempunyai rasa kasih sayang. Tak salah bila hari Valentine atau HAri Kasih Sayang begitu cepat merasuk dan menjadi momen Spesial bagi banyak orang. Memberikan Kasih Sayang pada orang lain, memang tak bisa disalahkan tapi memang harus dilakukan seperti hukum yang Terutama dalam KITAP SUCI INJIL " KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI KAMU MENGASIHI DIRIMU SENDIRI " . Tapi para anak muda kadang terjebak dan keliru memahami pandangan kasih sayang hanya untuk sang kekasih dan diungkapkan hanya di Hari Valentine.

Seharusnya, lantaran sifatnya yang Universal, Kasih Sayang, tak hanya dibingkai di hari Valentine semata. Kasih Sayang tak hanya dikungkung oleh waktu. Juga tak bisa oleh satu rasa. Kasih sayang harusnya juga tak dimaknai hanya dengan warna PINK. Melainkan bisa Merah, Hijau, Kuning, Putih atau apa saja. Kasih sayang tak sekedar untuk pacar saja melainkan bisa untuk siapa saja, Kepada Tuhan, Orang Tua, Sahabat, Fakir miskin, Anak yatim piatu, Bahkan Tanah Air atau daerah tempat kita dilahirkan.

Saya berpendapat bahwa tak ada yang salah di Hari Valentine, karena berkaitan dengan Kasih Sayang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah sikap dan cara pandang anak-anak muda terhadap Hari Valentine ini. Anak-anak muda sering kali menjadikan hari Valentine sebagai ungkapan rasa cinta yang terlalu berlebihan, bahkan ada yang berpegangan di hari Valentine bebas melakukan perbuatan yang kelewat batas, seperti SEXS bebas. Hari Valentine sering kali dipandang sebagai "PINTU" untuk melakukan sexs bebas, walaupun tanpa hari Valentine pun bisa saja terjadi melakukan sexs bebas. Pesta dan kebebasan sexs inilah yang menjadi momok dan kecemasan sitiap Orang Tua dan Negara.

Kita juga sering prihatin melihat anak baru gede ( ABG ) yang masih berusia 14-16 tahun sudah sangat paham soal pacaran dan terbius oleh perasaan cinta lawan jenis yang terlalu dini. Ditempat terbuka asyik berangkulan dan maaf (berciuman). Mereka tak ingat lagi dengan pelajaran matematika yang satu ditambah satu sama dengan dua, tapi malah mereka satu tambah satu bisa jadi lima.... dan mereka tak ingin lagi mengejar prestasi dan tak ingat lagi dengan masadepan. Karena tak bisa membedakan Cinta dan Nafsu, banyak pacaran anak-anak muda kita berujung diwisuda dan meraih gelar MBA ( Married by Accident ).

Bahkan kita juga sudah sereing mendengar anak berusia 10 tahun sudah kenal pacaran atau biasa disebut cinta Monyet. Banyak orang tua tak perhatian dan menganggap hal ini hanya pergaulan anak-anak yang biasa. Ketika usianya bertambah, gaya pacaran mereka kian bebas, terutama setelah diracuni informasi yang terbuka dari televisi, Internet dan lain sebagainya, diluar bimbingan orang tua. "Racun" yang terlalu berbahaya membuat anak-anak berusia balia melakukan pemerkosaan terhadap gadis teman bermainnya dan ada juaga gadis yang masih belia menjadi seorang penjual sexs... Hal ini sering membuat orang tua mengelus dada. Namun sebagian dari kita tetap saja lengah dan tak peduli soal ini.

Maka dari itu saya mengajak anda untuk selalu mengasihi sesama manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, tapi jangan sampai salah mengartikannya.

Dan bagi yang saat ini gi sedih karena di tinggal pacar... ayo cepat bangkit dari keterpurukanmu. semangatlah dalam menjalani hidup ini.

GOOD LUCK AND GOD BLESS YOU

0 komentar: