Belajar Pertanian

Lahan Kandang 

Tata lahan (zoning) dirancang dengan pertimbangan kapasitas produksi dan fungsi penggunaannya, untuk kapasitas produksi BEBEK ABG total 12.000 ekor dengan sistem estafet (input-output) maksimal 1.200 ekor per 7 hari, ketersediaan luas lahan sekitar 1.000 m2, ideal dengan bentuk lahan persegi panjang (14m x 75m) yang membujur timur-barat. Status lahan milik sendiri dan tetap memperhitungkan sewa tahunannya.
Belajar Pertanian

Lahan yang dimanfaatkan adalah tanah tegalan/kering, secara usaha pertanian kurang produktif, kondisi kontur/kemiringan permukaan tanah sekitar 3%, sistem sanitasi dirancang agar efisien dan efektif, dengan sistem drainase air bersih, sistem drainase air bekas/buangan dan sistem drainase air hujan.

Letak lahan dengan pemukiman penduduk cukup dekat, sehingga diperlukan pengelolaan dan pengawasan yang baik mengenai dampak lingkungannya. Yaitu dengan pemeliharaan yang intensif, evaluasi perawatan lingkungan secara periodikal dan pendekatan sosial masyarakat sekitarnya.

Rencana Pengembangan Kapasitas Produksi

Untuk memenuhi peningkatan dan kontinyunitas kebutuhan pasar, area pengembangan telah kami persiapkan berada dekat dibelakang lahan kandang yang sudah ada sekarang, lahan pengembangan seluas 2.500 m2 kondisi bekas lahan sawah non irigasi, saat ini sedang dalam proses pengeringan dan perancangan tata lahan. Rencananya dapat dialokasikan untuk penambahan kapasitas produksi sebanyak 2.300 ekor per 7 hari, kedepan farm BEBEK ABG dapat ber-produksi 3.500 ekor per 7 hari atau 500 ekor per hari, total kapasitas produksi 35.000

Sumber Air Bersih

Karena lahan berada bukan pada jalur irigasi, jadi mutlak sumber air bersih hanya dengan sumur air tanah buatan sedalam 15 meter, dipergunakan pompa air listrik untuk distribusi air ke penampungan air (watertorn) agar lebih efisiensi sumber energi listriknya, kemudian air didistribusikan melalui pipa pvc ke setiap titik sesuai kebutuhan dan penggunaan air bersih.

Drainase Air Bekas

Dengan sistem saluran konstruksi permanen, direncanakan berfungsi optimal dan hemat perawatan untuk jangka panjang. Tujuan utamanya agar kondisi kandang sehat, tidak becek dan tidak menimbulkan bau berlebihan, selanjutnya air bekas minum yang tercecer akan mengalir otomatis sesuai kemiringannya menuju ke kolam penampungan endapan sementara, setelah pada volume terencana air bekas akan otomatis meluap dan mengalir ke sumur resapan sedalam 8 meter.

Drainase Air Hujan

Air hujan pada area halaman akan otomatis terserap oleh tanah dan jika debit berlebihan akan mengalir secara otomatis dan alami sesuai kemiringan permukaan tanahnya, kemudian menuju ke saluran irigasi yang terdekat.

Air hujan dari bagian atap kandang akan di alirkan ke selokan halaman kemudian menuju ke saluran irigasi yang terdekat.


Penataan Kandang Intensif

Konsep kandang adalah sederhana dan optimal, dengan sistem litter langsung dengan media permukaan tanah asli di harapakan bisa mudah dan efektif. Bahan konstruksi digunakan material murah, mudah dan cepat pelaksanaannya, seperti kerangka dari bambu, kayu kaso; penutup atap dari asbes gelombang, fiber gelombang, plastik terpal, plastik UV, paranet; penutup tepi dari bilik bambu, kawat jaring, kawat ayakan pasir, waring. Dari tinjauan ketahanan material terhadap iklim tropis, bahan konstruksi tersebut dengan sistem semi permanen cukup dapat bertahan jangka waktu sekitar 3 tahun, didukung dengan perawatan yang baik.

Kandang di buat pembagian area sesuai fungsinya, zona utama produksi estafet, zona penyimpanan pakan, zona peralatan kerja, zona karantina, zona pemusnahan, zona percobaan, zona istirahat dan informasi, zona limbah dan pupuk, zona sirkulasi, dan zona pengelola.

Zona Utama Produksi Estafet

Masa permulaan 1 (fase crisis) umur 1-7 hari, kandang dibuat sistem rak bertingkat ukuran volume 1,2m x 0,6m x 0,4m, kapasitas maksimal 75 ekor. Dibutuhkan pemeliharaan ekstra terutama sistem kandang dan sistem minumnya, karena prosentasi kematian (mortality) banyak terjadi pada fase ini, toleransi kematian maksimal 3% .

Masa permulaan 2 (fase starter) umur 8-14 hari, kandang dibuat cukup tertutup dengan ventilasi aktif tetap diberikan, ukuran 2m x 4m untuk kapasitas maksimal 250 ekor. Sistem kandang sudah langsung dengan permukaan tanah, karena ketahanan fisik sudah mulai membaik, walaupun masih terkadang ada kematian, toleransi maksimal 2%. Disediakan kandang terbuka terpadu didepannya kandang tertutup ukuran 2m x 4m, berfungsi untuk beradaptasi dengan iklim luar ruang.

Masa pertumbuhan 1 (fase grower) umur 15-42 hari, kandang dibuat semi terbuka ukuran 4m x 8m, setiap kelompok kandang estafet ber-kapasitas 250 ekor, sistem kandang terpadu antara umbaran dan area untuk tidur, multifungsi juga sebagai area tempat pemberian makan, dibagian tepi depan disediakan area khusus minum. Toleransi kematian 0%

Masa pertumbuhan 2 (fase faster) umur 43-71 hari, kandang dibuat semi terbuka ukuran 4m x 8m, setiap kelompok kandang estafet ber-kapasitas 200 ekor, sistem kandang terpadu antara umbaran dan area untuk tidur, multifungsi juga sebagai area tempat pemberian makan, dibagian tepi depan disediakan area khusus minum. Toleransi kematian 0%

Zona Penyimpanan Pakan

Berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan stock pakan dan proses penyediaan pakan sesuai jadwalnya. Sistem konstruksi dibuat semi permanen, cukup tertutup dengan ventilasi aktif tetap disediakan, ukuran 3m x 6m untuk kapasitas maksimal 50karung @50kg, sistem penyimpanan disusun vertikal maksimal 5 tumpukan. Lantai di plester, untuk menjaga kebersihan dan kemudahan perawatannya.

Zona Peralatan Kerja

Berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan kerja harian, dibuat konstruksi semi permanen, cukup tertutup dengan ventilasi aktif tetap disediakan, ukuran 2m x 3m.

Zona Karantina

Berfungsi sebagai kandang isolasi terhadap bebek yang kurang produktif, konstruksi semi permanen dan cukup tertutup dengan ventilasi aktif tetap disediakan, letak kandang terpisah dari kandang utama produksi, ukuran 2m x 4m dengan kapasitas maksimal 60 ekor ukuran kecil, 25 ekor ukuran sedang dan 15 ekor ukuran besar.

Zona pemusnahan

Berfungsi sebagai tempat pemusnahan terhadap produksi yang mati (error), dengan cukup menyiapkan lubang galian pada tanah berukuran volume 1m x 1m x 2m dan diberikan tutup seng diatas permukaannya. Proses pemusnahan cukup mudah dengan membakarnya.

Zona Percobaan

Berfungsi sebagai kandang uji coba (trial) untuk mendapatkan hasil formula dari jenis berbeda dan pola pakan yang berbeda pula, bertujuan efisiensi, efektifitas produksi untuk tetap mengutamakan kualitas mutu hasil produksi. Konstruksi kandang semi permanen dan semi terbuka, ukuran 2m x 4m untuk kapasitas 10 ekor

Zona Istirahat dan Informasi

Berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat para pekerja dan berdiskusi dengan rekanan, konstruksi dibuat semi permanen dan cukup terbuka menyerupai gazebo, ukuran 2,5m x 6m

Zona Limbah dan Pupuk

Terbagi 2 area, area kering berfungsi sebagai tempat untuk penampungan kotoran kering hingga menjadi pupuk kandang, konstruksi dibuat semi permanen dan cukup terbuka dengan penutup bagian atas tetap diberikan, ukuran 4m x 8m untuk kapasitas maksimal 80 m3. Area basah berfungsi sebagai tempat untuk penampungan kotoran basah dan bekas minum, konstruksi dibuat permanen dan tertutup, terdiri dari kolam penampungan endapan sementara ukuran volume 3m x 5m x 2m, dan sumur resapan untuk pembuangan akhir ukuran volume 2m x 3m x 8m.

Zona Sirkulasi

Berfungsi sebagai area untuk lalu lalang pekerja (sirkulasi), dibuat disisi depan kandang sistem linier agar mudah untuk proses pemeliharaan dan pengontrolan produksi.

Zona Pengelola

Berfungsi sebagai area permanen untuk tempat tinggal pekerja, dibuat di bagian depan lahan sehingga dekat dengan akses jalan utama, untuk memudahkan pengontrolan keluar masuknya barang. Disamping itu, area pengelola dapat dioptimalisasikan sebagai tempat proses pasca panen, seperti sistem karkas, proses labeling sampai proses pengepakannya.

0 komentar: