Planet baru ini kemudian diberi nama PLANET X (NIBIRU).
Planet X ini tertarik (ditarik) oleh gaya gravitasi matahari yang besar dalam tata surya kita, sehingga kemudian ia masuk ke dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalik arah, dan suatu masa nanti planet X akan bertabrakan dengan bumi. Ilmuwan menyebut 50 tahun lagi planet X (Nibiru) ini akan memasuki orbit tata surya kita, sejak ia ditemukan tahun 2003 lalu, dan akan bertabrakan dengan bumi sekitar tahun 2052 atau 2053. Bencana dahsyat bumi itu diperkirakan karena Planet X melintasi tata surya. Planet X pada masa ini memang sedang melewati orbit bumi. Planet X itu adalah planet humongous (tak terkira besarnya) yang memiliki massa seratus kali lipat lebih besar daripada bumi. Inti magnetisnya sedemikian dahsyat kekuatannya sehingga bertabrakan dengan medan-medan magnet planet lain dalam tata surya. Gangguan elektromagnetis atas planet-planet lainnya itulah yang mendasari para ahli perbintangan modern melacak eksistensi Planet X. Perubahan itu memang dapat dianggap disebabkan oleh melintasnya Planet X. Apapun dugaannya, yang pasti, dari penelitian terakhir barulah dapat diketahui bahwa Planet X itu benar-benar terdeteksi sebagai penyebab perubahan maha dahsyat di bumi secara positif.
Bagaimana mungkin planet yang sedemikian jauhnya dapat memicu perubahan cuaca dan efek-efek bumi lainnya yang terkait? Matahari yang mengatur medan magnet bumi terhalang oleh lintasan Planet X. Gerakan Planet X yang memasuki tata surya telah menyebabkan inti bumi memanas akibat adanya tambahan gerakan berputar di dalamnya. Saat inti bumi terpengaruh menyelaraskan dirinya dengan ekuilibrium yang ada dalam tata surya, inti bumi yang memanas itulah yang membawa pada pola-pola cuaca yang tak dapat diperkirakan dan meningkatkan aktifitas gunung-gunung berapi serta seismik. Inti bumi yang memanas mengakibatkan peningkatan bertahap pada aktifitas seismik dan gunung berapi. Gempa-gempa pun sering terjadi. Daerah pegunungan terancam bahaya lahar. Panas dari inti bumi juga dikeluarkan melalui selimut bumi dan pada akhirnya mencapai lapisan bumi di mana dasar laut pun ikut menghangat. Laut-laut yang menghangat akan membuat perubahan pada arus-arus laut, curah hujan dan pola-pola meteorologis lainnya.
2. Menurut Alkitab
Alkitab memang menyatakan bahwa bumi akan dihancurkan pada akhir zaman ketika Kristus datang kedua kali. Semua ini tercatat dalam Why. 6: 12-15 yang bunyinya demikian: “Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari berubah menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang dilangit akan berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncangkan angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Demikian pula dalam Matius 24: 29 yang bunyinya demikian: Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Mungkin saja planet X ini akan menghantam bumi kelak seperti yang diperkirakan para ilmuan. Tetapi kapan waktunya kita tidak akan pernah tahu. Apakah itu akan benar-benar terjadi pada tahun 2052/2053 belum tentu benar. Alkitab memang mencatat bahwa bumi akan hancur dan bintang-bintang menghantam bumi. Mungkin saja yang disebut sebagai planet X ini salah satu yang disebutkan dalam Alkitab yang akan mengantam bumi. Tetapi kita tidak dapat memastikan kapan terjadinya, karena Tuhan Yesus datang seperti pencuri. Tidak ada seorangpun yang akan tahu (Mat. 24:44).