Tidak Ada Lagi Penempatan TKI ke Suriah

Terkait dengan pemberitaan tentang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang saat ini sedang marak diberitakan, Ciuman TKI  melakukan wawancara kepada Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro, di ruang kerjanya untuk menanyakan beberapa hal terkait tenaga kerja Indonesia (TKI) di Suriah .

Penempatan TKI ke Suriah


Agusdin mengatakan bahwa TKI yang bekerja di Suriah jumlahnya sedang dipastikan, karena sejak tahun 2011 sudah tidak ada lagi penempatan TKI ke Negara Suriah. Moratorium bagi TKI untuk berangkat bekerja ke negara tersebut telah diberlakukan oleh pemerintah RI sejak bulan Agustus 2011.  Artinya, sebelum bulan Agustus masih ada penempatan TKI ke Negara Suriah.

“Untuk sementara ini BNP2TKI tidak memproses penempatan TKI ke Suriah,” ujarnya.

Jauh hari saat masih adanya penempatan TKI ke Suriah dan sebelum diberlakukannya moratorium, seluruh pekerjaan bagi TKI di Suriah sudah dikonfirmasi, karena BNP2TKI telah berhubungan dengan agency disana juga. 

“Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun  2013 tentang tata cara penilaian dan penetapan mitra usaha dan pengguna perseorangan, memang ada amanat yang diberikan kepada perwakilan RI di luar negeri untuk melakukan pengecekan terhadap calon majikan maupun agensi,” ucap Agusdin.

“Kalau sekarang ini sudah tidak ada lagi penempatan TKI ke Suriah. Saat itu di moratorium karena perlindungan terhadap TKI PLRT di Suriah masih belum optimal.


Tertangkapnya Gembong TKI


Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, mengapresiasi terbongkarnya jaringan mafia TKI dan calon TKI non prosedural. Nusron pun berharap polisi mengejar pemasok calon TKI non prosedural di desa-desa karena hal itu sudah masuk kategori tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking.

Hal itu dikatakan Nusron disela workshop paralegal dengan tokoh masyarakat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (13/3/2015).

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras rekan-rekan BP3TKI Semarang dan Ditreskrimun Polda Jawa Tengah, Unit Trafficking Sub Dit 3 Pidum Bareskrim Polri, yang berhasil menangkap pelaku. Kami akan terus bongkar dan sikat mafia penipuan TKI. Kami minta polisi mengejar pemasoknya di desa-desa," kata Nusron.

Seperti diketahui, pada tanggal 4 Maret lalu polisi telah menangkap tersangka/DPO pelaku perdagangan orang atas nama Bungawati. Pelaku telah menjadi atensi setiap kementerian dan lembaga, dikarenaka telah mengirim dan menjual orang dengan modus ketenagakerjaan. Pelaku telah bekerja sama dengan mantan suaminya Iyad Mansour, Warga Negara Jordania yang telah ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia.

Kemudian pada hari Minggu 8 Maret 2015, Unit Trafficking Sub Dit 3 Pidum Bareskrim Polri juga menangkap Budi Isnandar alias Budi, dan Purwanto, di Ngawi. Kedua tersangka itulah yang mengirim 12 korban ke Republik Fiji secara ilegal dengan dijanjikan kerja untuk proyek membuat jalan raya sebagai tenaga sopir, opertor ekskavator, dan tukang dengan gaji 8 Dolar Fiji.

Selain itu, BP3TKI Semarang dan Ditreskrimun Polda Jawa Tengah juga berhasil menangkap anggota mafia pelaku penipuan calon TKI ke Kanada bernisial DH dan MA di kawasan Cibubur.

Nusron berharap dengan tertangkapnya mafia penipuan calon TKI yang terkenal licin itu, menjadi titik awal untuk membongkar jaringan kejahatan terhadap calon TKI secara lebih luas. Sebab, selama ini praktik penipuan yang dilakukan oleh para mafia pengiriman TKI non prosedural telah memakan banyak korban yang kerugiannya mencapai puluhan miliar.

"Karena itu, siapapun yang terlibat dalam TPPO ini, yang menjadi mafia pengiriman TKI non prosedural dan jaringannya harus dibongkar dan ditindak sesuai hukum. Mereka ancaman hukumannya 15 tahun penjara," katanya.

Sebelumnya, Kabag Penum Polri, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan pihaknya telah menangkap sejumlah tersngka perdagangan orang dengan modus ketenagakerjaan. Para tersangka ini memang sudah diincar polisi karena kerap menjadi penyalur TKI secara non prosedural.

“Memang sudah ada penangkapan terhadap beberapa pelaku TKI non prosedural atau perdagangan manusia, termasuk Bungawati. Kita telusuri terus kemudian ada yang sudah ditangkap,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/3).

Rikhwanto berharap masyarakat ikut waspada. Bila perlu ikut proaktif melaporkan kepada aparat kepolisian bila menemukan atau mengetahui ada orang yang patut dicurigai menjadi pelaku perdagangan orang atau calo TKI non prosedural.

“Kami minta bantuan paad masyarakat, kalau ada orang yang mencurigakan sebagai pelaku perdagangan oang tolong dilaporkan ke polisi terdekat,” jelas Rikhwanto.

Rikhwanto pun mengingatkan bahwa kejahatan perdagangan orang ini termasuk kejahatan berat. Karena itu, jika para pelaku yang ditangkap terbukti, ancaman hukumannya berat.

"Bungawati dan yang sudah ditangkap itu ancamannya bisa 15 tahun penjara kalau terbukti melakukan kejahatan perdagangan orang," tandasnya.

0 komentar: