JAMBI (Ciumantki) - Tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) wanita asal Nusa Tenggara Barat (NTB), yang kabur dari tempat penampungannya di Sumatera Utara, tersesat sampai ke Jambi dan ditolong petugas Dinas Perhubungan setempat di terminal, Sabtu (21/3/2015).
Ketiga perempuan tersebut diketahui bernama Salmiah (29), serta kakak beradik Kasmiati (29) dan Harniati (20) yang semuanya berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salmiah mengatakan, mereka tiba di Jambi setelah sebelumnya kabur dari lokasi penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di kawasan Tanjung Balai, Sumatera Utara. Sebelumnya, mereka direkrut penyalur TKI di Lombok dan setelah sepakat langsung dibawa ke Tanjung Balai, namun belakangan Salmiah mulai ragu dengan penyalur TKI tersebut, apalagi ada sejumlah dokumen yang dipalsukan.
Salmiah mengaku sempat bekerja di Malaysia setelah diambil oleh majikan yang merupakan orang Melayu. Namun, ia malah dijual kepada majikan lain yang merupakan orang India.
"Saya dijual 6500 ringgit dan selama di Malaysia mengaku juga tidak sempat digaji dan karena majikannya tidak cocok, lalu dikembalikan ke lokasi penampungan di Tanjung Balai, hingga bertemu dengan Kasmiati dan Harniati," kata Salmiah.
Akhirnya, ketiga perempuan asal Lombok tersebut memutuskan untuk melarikan diri dan awalnya mereka ke Kota Medan, kemudian ada warga yang menolong dan mereka diserahkan ke Dinas Sosial.
Berbekal surat jalan dari Dinas Sosial Medan tersebut, ketiga perempuan asal Lombok itu bertolak menuju Riau. Sesampainya di Riau, mereka lagi-lagi dibuatkan surat jalan oleh Dinas Sosial Riau, untuk bertolak ke Jambi.
"Kami hanya mau pulang ke Lombok, NTB
Sementara itu Kasmiati, saat diperiksa petugas mengaku jika ia dan adiknya, Harniati, belum sempat dipekerjakan dan setelah bertemu dengan, Salmiah, akhirnya Kasmiati dan Harniati memutuskan untuk ikut kabur.
Sementara itu terkait pengirimannya ke lokasi penampungan TKI ilegal di Tanjung Balai, Kasmiati mengaku penyalur membuatkan mereka Kartu Tanda Penduduk (KTP) fiktif. Namun, ketiganya tidak mengetahui kalau penyalur membuatkan mereka KTP fiktif tersebut.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Jambi, Hendri Ramdes, di Jambi, mengatakan, ketiga wanita muda yang merupakan calon TKI itu diamankan petugas karena kebingungan setelah turun dari bus di terminal.
Bus Sumba Putra yang membawa mereka dari Pekanbaru, Riau, lalu petugas Terminal Alam Barajo, Kota Jambi, membawa ketiga perempuan tersebut ke pos untuk dimintai keterangan.
Home »
Seputar Imigrasi
» 6500 Ringgit Harga Jual Satu Orang TKI di Malaysia
6500 Ringgit Harga Jual Satu Orang TKI di Malaysia
Related Posts:
6500 Ringgit Harga Jual Satu Orang TKI di MalaysiaJAMBI (Ciumantki) - Tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) wanita asal Nusa Tenggara Barat (NTB), yang kabur dari tempat penampungannya di Sumatera Utara, … Read More
1 April 2015 Gaji TKI di Brunei Darussalam NaikBadan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyambut baik kenaikan gaji para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei D… Read More
Sistim Online BNP2TKI Sudah Berjalan Dengan BaikUntuk meminimalisir penempatan TKI Non Prosedural di Kabupaten Bima, Nusa Tengara Barat, BNP2TKI mengharapakan masyarakat Kabupaten Bima agar berangka… Read More
Perkuat Kinerja Biro Hukum dan Humas BNP2TKIBNP2TKI, Serang (11/4) --- Seluruh pegawai dilingkungan Biro Hukum dan Humas BNP2TKI harus mampu melakukan penguatan kinerja Biro Hukum dan Humas, dem… Read More
14 Terapis Spa Indonesia di Ujung Timur RusiaDubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun melakukan pertemuan dengan sejumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di kota Vladivostok. Pertemuan ini d… Read More
0 komentar:
Post a Comment