CIUM, -- Jajad, lelaki kelahiran Cirebon, Jawa Barat merupakan salah satu peserta Program Pemagangan kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) dan IM Japan. Jajad ditempatkan di perusahaan Kwoya Technica.co, sebuah perusahaan pemasok suku cadang untuk pabrik mobil kelas dunia seperti Subaru, Nissan, dan Honda.
Perusahaan tersebut terletak di Komagaya, Saitama. Sebuah tempat di pinggiran Kota Tokyo. Perlu waktu sekitar 2 jam perjalanan kendaraan, untuk menuju Komagaya dari Tokyo. Di perusahaan tersebut, Jajad merupakan salah satu dari 6 peserta magang Jepang asal Indonesia lainnya, yaitu Alfian (Cilacap), Aldes (Jambi), Nureni (Kebumen), Faisal dan Taufan (Jakarta).
Keberadaan mereka di Jepang tidak hanya mendapat kesempatan berinteraksi dengan berbagai budaya, terutama budaya kerja yang ada di negeri Matahari, tapi juga keterampilan kerja. Setiap peserta mengikuti program tersebut selama tiga tahun. Program Pemagangan di Jepang sendiri sudah berlangsung selama 22 tahun. Saat ini, ada sekitar 36.000 alumni magang Jepang yang telah memiliki berbagam jenis usaha mandiri.
Salah satu hal yang menyenangkan dari keikutsertaan mereka dalam pemagangan tersebut, selain mendapat pengalaman baru dari budaya setempat dan budaya kerja di Jepan, mereka juga mendapat gaji sebesar Rp 13 juta – Rp 17juta tiap bulannya. “Kami senang mengikuti program magang ini. Kami senang di Jepang, bukan karena hanya uang, tapi kami diperlakukan secara baik,” kata Jajad.
Keuntungan lain dari program pemagangan tersebut adalah angkatan kerja sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Peserta magang akan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lain.
Menurut Jajad, selama 2 tahun di Jepang, banyak sekali manfaat yang telah dirasakan. Misalnya tentang disiplin kerja dan motivasi kerja. Dengan disiplin kerja dan motivasi kerja yang tinggi, para pekerja di Jepang merasa bekerja dalam suasana aman dan nyaman. “Kami senang di Jepang,” ujar Jajad.
Menurutnya, di Jepang tak ada demo karena pekerja dan perusahaan memiliki pemahaman yang sama. Kesejahteran pekerja, harus dibangun oleh pekerja itu sendiri dengan cara meningkatkan kemampuan. “kalau pekerja melakukan pekerjaan dengan baik disertai motivasi tinggi, perusahaan akan maju dan pekerja akan sejahtera,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kyowa Tecnica.co adalah perusahaan yang juga dikunjungi siswa Program Pertukaran Pelajar. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang memproduksi suku cadang bagi mobil Subaru, Nissan dan Honda. Suku cadang tersebut meliputi kerangka lampu depan Subaru dan jok mobil Nissan dan Hoda. Perusahaan yang sudah berumur 60 tahun tersebut hanya memiliki 85 karyawan. Untuk pekerjaan lainnya, perusahaan ini menggunakan robot untuk meringankan beban kerja karyawannya.
Peserta program magang di Jepang tersebut setiap tahunnya mencapai angka 3.000 orang, baik melalui kerjasama IM Japan maupun perusahaan lainnya. Semoga Jajad dan peserta lainnya dapat memberikan arti penting bagi kualitas kita.
Jajad berharap di masa datang akan lebih banyak lagi angkatan kerja dari Tanah air yang datang ke Jepa. “Bukan hanya mengejar uang tapi etos kerja dan meningkatkan keterampilan kerja,
0 komentar:
Post a Comment